Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Ar Rawha

Gambar
|| Rawha|| Sumur Ar Rawha atau yang dikenal dengan sebutan Bir Rawha dalam Bahasa Arab mungkin kurang begitu dikenal umat muslim dunia secara luas. Jikapun banyak yang tahu, lebih didominasi muslim dari kawasan Asia Selatan dan sebagian Asia Tenggara. Padahal, wilayah Rawha cukup masyur di masa Rasulullah ﷺ. Malahan, beberapa hadits yang masuk kategori shahih dengan perawi Bukhari dan Muslim menyebut Rawha secara khusus. Kesempatan mengunjungi Ar Rawha, tentu menjadi kesempatan istimewa yang jarang dijumpai. Sebab, berziarah ke Rawha bukan menjadi salah satu agenda dari jemaah haji Indonesia selama di Madinah. Berada sekitar 80 kilometer dari Kota Madinah, perjalanan ke Rawha dapat ditempuh selama kurang lebih satu jam melewati jalan halus yang cukup sepi di tengah gurun dan gamparan bukit serta pegunungan batu. Ar Rawha sendiri merupakan sebuah kawasan perbukitan dan pegunungan batu berwarna coklat kemerahan yang membentang sejauh beberapa kilometer. Rasulullah ﷺ sendiri dalam riwa

Al Manakhah

Gambar
|| Al Manakhah || Satu tahun setelah Nabi Muhammad menetap di Madinah, kota ini berubah menjadi lebih baik. Tanah gersang seperti Wadi Al-Aqiq, Wadi Bathhan, Wadi Mahzuz, Wadi Qanah, Wadi Ranuna, Wadi Al-Qura, dan Wadi Waj berganti menjadi lahan pertanian. Nabi memang meminta umat muslim memanfaatkan tanah yang menganggur agar produktif. Hasil pertanian dijual di pasar yang sudah berdiri di Madinah yakni Pasar Zabalah, Al Yasar, Safasir, dan Zaqaq. Empat pasar ini didirikan dan dikelola kaum Yahudi sehingga aturan mereka yang berlaku di semua pasar ini. Kondisi ini membuat Nabi Muhammad ﷺ dan umat Islam merasa kurang nyaman. Dorongan untuk mendirikan pasar sendiri semakin kuat karena Nabi meyakini kekuatan ekonomi sangat penting bagi perjuangan umat Islam. Kekuatan kaum Yahudi di Madinah ternyata ditopang perdagangan di empat pasar ini. Nabi  ﷺ akhirnya merintis berdirinya pasar untuk umat Islam di atas lahan seluas 5 hektar. Lokasinya di barat daya Masjid Nabawi sekarang. Nabi ﷺ mel

Dibersamai Allah

Gambar
|| Dibersamai Allah || Bersama orang kaya, ada sebuah ketenangan tak akan lapar dan dahaga.Setidaknya berlimpah secara harta. Lebih terjamin secara logika. Bersama penguasa, ada sebuah harapan tertolong dimana-mana . Setidaknya banyak pekerjaan dan urusan lebih mudah dan leluasa. Bersama sosok pemberani dan perkasa, ada jaminan terjaga. Bila ada sesuatu mengancam, ia siap membela. Siap pula membantu tenaga. Bagaimana jika, bersama yang Maha Kaya lagi yang Maha Kuasa ?! Lebih kebayang kan bagaimana dahsyatnya apa yang bakal menjadi karya ? Bukan hanya penguasa suatu desa, kota ataupun negara. Tapi penguasa alam semesta. Termasuk manusia dan makhluk yang di dalamnya. Agar bisa dibersamai Yang Maha Kaya ( Ma'iyatullah ) ada cara. Agar dijamin yang Maha Kuasa, ada harga. Tertulis dalam kalamNya. Kapan pun bisa di baca. "Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan". QS An Nahl : 128 Bertakwa dan berbuat kebaikan, dua syar

Ji'ronah

Gambar
|| Ji'ronah || Di antara sekian masjid bersejarah di Makkah, nama Masjid Ji'ronah atau Ja'ronah terdengar berbeda dibandingkan masjid yang lain. Masjid yang terletak 26 kilometer dari Kota Makkah ini memang terdengar unik dalam hal pengucapan. Tapi, nama Ji'ronah memiliki nilai sejarah dalam perkembangan dakwah Rasululllah. Ji'ronah atau Ja'ronah diambil dari nama seorang perempuan yang hidup di Wadi Saraf (Lembah Saraf), sebuah lembah tandus dan berbatu. Dia mengabdikan hidupnya untuk menjaga dan membersihkan sebuah masjid kecil di lembah ini. Kisah Ji'ronah juga dikaitan dengan turunnya surat An Nahl 92 "Dan janganlah kamu seperti seorang wanita yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi cerai berai". Seperti diriwayatkan Al Fakhifi dari Ibnu Abbas, Ji'ronah asalnya seorang wanita Quraisy dari Bani Tim. Ji'ronah adalah julukan untuk wanita yang dalam sisa hidupnya mengabdikan diri menjaga dan membersihkan masjid

Pintu Masjid Al Aqsha

Gambar
|| Pintu Masjidil Aqsha || Masjidil Aqsha memiliki 15 buah pintu, diantaranya 10 yang terbuka dan 5 buah yang ditutup.  Diantara pintu yang terbuka ialah:  1.Baabul  (gerbang) Asbath,  2.Baabu Hittah 3.Baabu ‘Atamm ketiga pintu tersebut terletak di sebelah utara Masjidil Aqsha.  1.Baabul Magharibah 2.Baabul Ghawanimah 3.Baabun Nazhir 4.Baabul Hadid 5.Babul Muthahirah 6.Babul Qathanin 7.Baabus Silsilah 7 buah pintu terletak di bagian barat masjid, dan seluruhnya terbuka dan dipakai oleh jamaah solat muslimin terkecuali Babul Magharibah yang telah di ambil alih oleh tentara penjajah pada tahun 1967 dan melarang orang muslim untuk masuk ke masjidil aqsha melalui pintu tersebut. Pintu-pintu Masjidil Aqsha yang tertutup diantaranya:  1. al-babu ats-tsulatsi 2. Babul Muzdawij 3.Babul Mufrad 4. Babur Rahmah 5.Babul Janaiz  pintu-pintu tersebut terletak di bagian selatan dan timur dari masjidil aqsha.  Meskipun Babul Mufrad dimasa sekarang tidak terdapat bekasnya di dinding Masjidil Aqsha. Ins

Kehebatan Bermula

Gambar
|| Dari Sini Kehebatan Bermula || Usianya terhitung belia. Untuk bisa disebut layak sebagai sosok yang bijaksana. Sebab ilmunya di juluki sebagai tinta umat bernama. Beliau Addullah bin 'Abbas Rhadhiyallahu 'Anhuma. Yang diketahui begitu istimewa. Tak hanya kedalaman logika. Atau mengetahui kitabullah dan sunnah semata. Tapi juga bashirah yang tajam, menembus pandangan kasat mata. Mengurai dalam umat, banyak problematika. Menjadi petunjuk dan menjadi pelita. Saat turun surat Al Nasr, justru beliau berduka. Sepintas nampak aneh saja. Ketika ditanya, dijawab dengan seksama. Bila kemenangan tiba. Misi kerasulan sudah paripurna. Rasulullah akan meninggal dunia. Diusia menginjak remaja. Pernah membonceng dibelakang Rasulullah menaiki onta. Disitulah Rasulullah mewejang nasehat sarat makna. "Wahai anak muda. Aku akan ajarkan kepadamu beberapa kalimat. Jagalah perintah Allah, maka Allah akan menjagamu. Jagalah perintah Allah, maka kamu akan dapati Allah dihadapanmu !!"

Tha'if

Gambar
Tha'if Tha'if adalah kota yang masuk wilayah propinsi Mekkah Al Mukarramah. Jarak dari Masjidil Haram ke tempat ini 90 km dengan ditempuh perjalanan selama 1,5 jam. Cuaca di daerah ini kontras berbeda dengan Mekkah yang dominan panas. Disini, udara selalu sejuk dan semriwing. Wikipedia mencatat, kota yang pernah dijadikan tujuan hijrah nabi ini berada pada 1700 MDPL. Kota ini subur. Pepohonan yang hijau menghiasi sepanjang pinggir jalan. Daerah ini juga dikenal sebagai pusat pertanian Saudi, penghasil sayur dan buah-buahan. Di Tha'if ada tempat yang suasana dan cuacanya mirip dengan puncak Bogor. Namanya adalah Al Hada. Jalan di wilayah ini berkelok indah. Kanan dan kirinya adalah perkebunan dan pepohonan nan hijau. Sesekali didapati vila tempat untuk menginap bagi para wisatawan. Kampus disini bernama Jami'ah ath Tha'if. Mahasiswanya ribuan. Beberapa diantara ada dari Indonesia. Setiap tahun kampus ini menerima pendaftaran mahasiswa baru. Hanya saja tahun ini

Jalan Kafilah Dakwah

Gambar
  Jalan Kafilah Dakwah   Dan Thaif, akhirnya menjadi tempat tujuan. Dakwah Rasulullah ﷺ dihadapkan. Setelah di Makkah banyak mendapat ancaman dan tantangan. Di kira mendapat sambutan. Namun justru mendapat hujatan dan pengusiran. Perjalanan 100 km itu menjadi perjalanan yang penuh kedukaan. Hingga Rasulullah ﷺ sholat 2 rakaat dan berdo'a atas ketidakmampuan. Allah yang mengutus untuk dakwah disebarkan. Allah pula yang menjaga dengan jaminan. اللّهُمّ إلَيْك أَشْكُو ضَعْفَ قُوّتِي ، وَقِلّةَ حِيلَتِي ، وَهَوَانِي عَلَى النّاسِ، يَا أَرْحَمَ الرّاحِمِينَ ! أَنْتَ رَبّ الْمُسْتَضْعَفِينَ وَأَنْتَ رَبّي ، إلَى مَنْ تَكِلُنِي ؟ إلَى بَعِيدٍ يَتَجَهّمُنِي ؟ أَمْ إلَى عَدُوّ مَلّكْتَهُ أَمْرِي ؟ إنْ لَمْ يَكُنْ بِك عَلَيّ غَضَبٌ فَلَا أُبَالِي ، وَلَكِنّ عَافِيَتَك هِيَ أَوْسَعُ لِي ، أَعُوذُ بِنُورِ وَجْهِك الّذِي أَشْرَقَتْ لَهُ الظّلُمَاتُ وَصَلُحَ عَلَيْهِ أَمْرُ الدّنْيَا وَالْآخِرَةِ مِنْ أَنْ تُنْزِلَ بِي غَضَبَك  أَوْ يَحِلّ عَلَيّ سُخْطُكَ، لَك الْعُتْبَى حَتّى تَرْضَى وَلَا حَوْ

Sadar Batasan

Gambar
Sadar Batasan  Tak ada yang sempurna. Membuat kita merasa dewasa. Butuh dengan siapa saja. Yang kelak menjadi saksi sekaligus penuntut atau pembela. Yang dahulu tertampak kaya. Tiba-tiba berubah semua. Dalam kurun tak lama. Menjadi miskin, bahkan menjadi peminta-minta. Yang dahulu gagah jumawa. Kemudian beberapa masa, tampak kurus sakit-sakitan tak berdaya. Kemana-mana pakai kursi roda. Tak lagi terlihat perkasa. Yang dahulu tertampak bahagia. Banyak yang mengira. Mendapatkan apa, saja. Ternyata belum lama berubah merana. Bahkan sering terlihat genangan air mata. Tak ada yang abadi sepanjang masa. Berubah dan berputar takdir untuk menjadi sarana. Mengambil kebaikan disetiap suguhan dan suasana. Tanpa iman, alangkah meruginya. Yang dialami dan dilakukan tak dinilai pahala. Bila berkesempatan mendapatkan iman, ambil segera. Jangan menunda apalagi terlena. Tanpa amal sholih bersama, alangkah terbatas bekal yang dia punya. Amal bersama, membuat tetap berpahala. Sekalipun tak selalu melakuk

Bangga Amal

Gambar
JANGAN MERASA BANGGA DENGAN AMALANMU Salamah bin Dinar al-Makhzumi rahimahullah berkata, أَخْفِ حَسَنَتَكَ كَمَا تُخْفِي سَيِّئَتَكَ, وَلاَ تَكُنَنَّ مُعْجَبًا بِعَمَلِكَ, فَلاَ تَدْرِي أَشَقِيٌّ أَنْتَ أَمْ سَعِيْدٌ “Sembunyikanlah kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan kejelekanmu. Dan janganlah engkau merasa bangga dengan amalanmu, karena engkau tidak tahu apakah engkau akan celaka ataupun bahagia.” Syu’abul Iman 6412

Maqam Ibrahim

Gambar
 Maqam Ibrahim  Maqam Ibrahim adalah tu yang terdapat bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah. Bekas kedua telapak kaki itu dalamnya 10 cm, batu tersebut berukuran panjang 27 cm, lebar 14 cm, jarak antara telapak kaki kanan dengan kiri 1 cm. Diatas batu tersebut, Nabi Ibrahim berdiri dan menjadikannya sebagai tangga untuk membangun Ka'bah.

Saad bin Abi Waqqash

Gambar
Saad bin Abi Waqqash Pada perang Uhud, ketika pasukan Islam berhasil diporak-porandakan musuh, Saad termasuk sepuluh orang yang tersisa dan tetap bertahan melindungi Rasulullah ﷺ. Dengan busur dan panahnya, beliau menghalau musuh yang berusahan menyerang Rasulullahﷺ. Di saat-saat genting seperti itu, Rasulullah berseru menyemangati Saad,   ارْمِ سَعْدُ ارْمِ ... فِدَاكَ أَبِيْ وَأُمِّيْ! “Bidiklah, Saad! Bidik! Demi ayah bundaku sebagai tebusanmu.”  Saad menjadikan kata-kata Rasulullah ﷺ ini sebagai kebanggaan seumur hidup. Sebab, Rasulullah ﷺ sampai menyebut kedua orang tuanya sebagai pengorbanan. Di kalangan para sahabat, Saad dikenal sebagai orang yang jago memanah. Bidikannya jarang meleset. Ini berkat doa Rasulullah ﷺ untuk beliau.  Saad menuturkan, bahwa Rasulullah ﷺ pernah berdoa, اللَّهُمَّ سَدِّدْ رَمْيَهُ وَ أَجِبْ دَعْوَتَهُ “Ya Allah, jadikanlah bidikan anak panahnya jitu dan kabulkan doanya.” Kemudian, Allah mengabulkan doa Rasulullahﷺ tersebut.  Setiap kali Saad mele

Tidak Takut dengan Kesulitan

Gambar
Tidak Takut dengan Kesulitan  Jangan takut dengan kesulitan sebab kesulitan akan menguatkan hati, membuat Anda dapat merasakan nikmatnya sehat, membulatkan tekad, mengangkat kedudukan, dan memunculkan kesabaran Anda. (Dr. Aidh al Qarni, Penulis Best Seller)

Mendekati Kebaikan

Gambar
|| Mendekati Kebaikan || Seluruh tenaga diupaya. Bermodal sepenuh harta. Untuk beramal, belum mencukupi juga. Apalagi yang hanya biasa-biasa saja.