Sadar Batasan
Sadar Batasan
Tak ada yang sempurna. Membuat kita merasa dewasa. Butuh dengan siapa saja. Yang kelak menjadi saksi sekaligus penuntut atau pembela.
Yang dahulu tertampak kaya. Tiba-tiba berubah semua. Dalam kurun tak lama. Menjadi miskin, bahkan menjadi peminta-minta.
Yang dahulu gagah jumawa. Kemudian beberapa masa, tampak kurus sakit-sakitan tak berdaya. Kemana-mana pakai kursi roda. Tak lagi terlihat perkasa.
Yang dahulu tertampak bahagia. Banyak yang mengira. Mendapatkan apa, saja. Ternyata belum lama berubah merana. Bahkan sering terlihat genangan air mata.
Tak ada yang abadi sepanjang masa. Berubah dan berputar takdir untuk menjadi sarana. Mengambil kebaikan disetiap suguhan dan suasana.
Tanpa iman, alangkah meruginya. Yang dialami dan dilakukan tak dinilai pahala. Bila berkesempatan mendapatkan iman, ambil segera. Jangan menunda apalagi terlena.
Tanpa amal sholih bersama, alangkah terbatas bekal yang dia punya. Amal bersama, membuat tetap berpahala. Sekalipun tak selalu melakukannya bisa.
Dengan jariyah lebih cerdas dan bijaksana. Bisa beramal banyak dengan sedikit tenaga. Karena bersaham pahala dengan harta.
Tanpa sahabat yang selalu memberi nasehat,alangkah berat terasa. Menetapi kebenaran dan memikul kesabaran dibawa.
Mudah terjebak salah dan kesabaran yang menguap sirna. Sementara, tanpa Al Qur'an dan sunnah Rasulullah yang menjadi penasehat menjelma.
Karena sadar terbatas ilmu, usia, tenaga dan harta. Maka orang-orang beriman selalu hidup bersaudara. Agar dengan bersama lebih berdaya. Dan istiqomah lebih terjaga.
Semoga kita bisa !!
Komentar
Posting Komentar