Al Manakhah

|| Al Manakhah ||



Satu tahun setelah Nabi Muhammad menetap di Madinah, kota ini berubah menjadi lebih baik. Tanah gersang seperti Wadi Al-Aqiq, Wadi Bathhan, Wadi Mahzuz, Wadi Qanah, Wadi Ranuna, Wadi Al-Qura, dan Wadi Waj berganti menjadi lahan pertanian. Nabi memang meminta umat muslim memanfaatkan tanah yang menganggur agar produktif. Hasil pertanian dijual di pasar yang sudah berdiri di Madinah yakni Pasar Zabalah, Al Yasar, Safasir, dan Zaqaq. Empat pasar ini didirikan dan dikelola kaum Yahudi sehingga aturan mereka yang berlaku di semua pasar ini.

Kondisi ini membuat Nabi Muhammad ﷺ dan umat Islam merasa kurang nyaman. Dorongan untuk mendirikan pasar sendiri semakin kuat karena Nabi meyakini kekuatan ekonomi sangat penting bagi perjuangan umat Islam. Kekuatan kaum Yahudi di Madinah ternyata ditopang perdagangan di empat pasar ini. Nabi  ﷺ akhirnya merintis berdirinya pasar untuk umat Islam di atas lahan seluas 5 hektar. Lokasinya di barat daya Masjid Nabawi sekarang. Nabi ﷺ melarang ada bangunan permanen agar pasar tidak menyempit. Selain itu, tidak ada pungutan iuran bagi pedagang. Pasar ini disebut sebagai Souq Al Manakhah.



Pengelolaan pasar ini mengadopsi konsep pengelolaan masjid. Pedagang yang datang lebih dulu berhak menempati lokasi paling strategis. Dengan aturan ini, harga barang di sini menjadi lebih murah dibanding empat pasar lainnya. Pembeli mulai pindah ke pasar ini yang membuat kaum Yahudi marah. Tapi, penduduk Madinah tidak peduli. Selain harga lebih murah, para pedagang di sini lebih jujur dibandingkan di pasar lain. Untuk mengawasi peraturan di pasar ini, Nabi ﷺ mengangkat sahabat Umar ibn Khattab sebagai muhtasib (pengawas pasar).

Jejak dan suasana pasar di masa Nabi ﷺ ini dihadirkan kembali di masa sekarang. Konsepnya tetap sama yakni pasar terbuka. Hanya ada tenda dan tidak ada bangunan permanen. Sebanyak 1.000 pedagang berjualan di sini. Pasar Al Manakhah kini menjadi salah satu tempat kunjungan favorit bagi jamaah haji dan #umroh dari Indonesia.

Anda rindu dengan tempat ini?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ar Rawha

Tidak Takut dengan Kesulitan